Kami berjalan kaki dari Balairung UI Depok kearah stasiun UI, dan ketika di depan fakultas itu, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, aku menghentikan langkah teman-temanku dan berkata:
‘Lihat! INI BAKAL JADI FAKULTAS GUA! FAKULTAS GW NIH’
Dengan percaya diri luar biasa saja aku mengatakan bahwa aku akan berkuliah disana, dengan segala mimpi. Aku ingin menjadi diplomat dan berpikiran untuk mendalami hukum internasional. Hari-hari menuju SPMB aku lewati dengan banyak berdoa, belajar, dan bermain. Kalau olahraga dihitung bermain maka ya, aku banyak bermain. Waktu-waktu itu adalah waktu dimana aku memperoleh prestasi olahragaku di SMA, juara 3 wiralaga silat bukan hal yang biasa menurutku, dan waktu-waktu itu adalah waktu ak sangat sering bermain futsal di sekolah, di monas, dimanapun bersama teman-temanku. Teman-teman yang sama-sama berdoa, sholat dhuha, sholat malam, nginap di salah satu rumah teman dan pada akhirnya teman-teman ini juga yang akhirnya ada di fakultas-fakultas yang mereka inginkan di UI dan di Universitas lain yang mereka inginkan.Kebersamaan, percaya diri, dan saling menyemangati, itulah yang menjadi modal kami melalui tahapan-tahapan itu. Belajar, yaa kami belajar, ada yang ikut bimbel ada yang biasa saja belajarnya. Tapi kami menikmati setiap saat itu, malam-malam dimana kami mendoakan satu sama lain, mengamini setiap guyonan yang berbumbu SPMB dan jurusan-jurusan impian kami. Kami lalui dengan menyenangkan dan penuh rasa persahabatan dan harapan yang tinggi, bahwa kami akan berhasil.
Lagi-lagi aku teringat, malam setelah pengumuman SPMB kami membuat daftar teman-temanku yang lulus SPMB. Ada seorang yang tidak lulus, kami tahu dia mampu, tapi rupanya jalannya tidak disana. Pada akhirnya dia tidak mendapatkan jurusan yang dia harapkan, tapi saat ini, bolehlah aku katakan skill hidupnya paling tinggi diantara kami, dia sudah mencicipi dunia nyata. Berbekal beasiswa dari institusi bahasa ternama, dia memiliki skill yang mungkin aku tidak bisa menggapainya, dan aku yakin dia akan sukses!
Pada akhirnya rekan-rekanku, masuk UI bukan hanya perkara belajar saja, tapi menikmati proses yang penuh pendewasaan, dan pencerahan. Ini titik awal yang menentukan arah hidup, masa depan, dan menentukan akan menjadi seperti apa diri kita. Aku menemukan kewajiban keilmuan dan hutang pengabdian dari universitas ini, dan sekedar mengingatkan saja seandainya tidak menyadarinya, nama universitas ini bukan Universitas Indonesia. Universitas adalah nama jenis institusi, universitas ini bernama Indonesia, dan kalian akan menjalani proses untuk menuju kesana dan menjadi insan terbaik bangsa ini. Dengan kesadaran yang kritis dan intelektualitas terbaik yang bisa bangsa ini tawarkan, kalian akan menjadi bagian dari perubahan bangsa ini. Sebagaimana hymne almamater ini
Almamaterku setia berjasa
Universitas Indonesia
Kami wargamu
Bertekad bersatu
Kami amalkan tridharmamu
Dan Mengabdi Tuhan
Dan mengabdi bangsa
Dan Negara Indonesia
Universitas Indonesia
Kami wargamu
Bertekad bersatu
Kami amalkan tridharmamu
Dan Mengabdi Tuhan
Dan mengabdi bangsa
Dan Negara Indonesia
Sulaiman Sujono
FH UI 2005
dikutip dari http://ayomasukui.com/?p=1002
0 komentar:
Posting Komentar